Atap yang mulai bolong, tembok yang terbuat dari bambu mulai rapuh, hingga pondasi bambu yang terancam lapuk dimakan rayap. Belum lagi ketika hujan deras, tetesan air hujan menghantui para santri yang sedang belajar.
Berdiri sejak Mei 2021, bermula dari para pemuda desa yang ingin berubah menjadi lebih baik yang mulai mengaji di rumah salah satu ustadz. Akhirnya dibangunlah sebuah tempat khusus untuk belajar mendalami agama, mulai dari sholat, mengaji, dll.
Lokasinya berada di pelosok desa terakhir di lereng pegunungan Anjasmoro, tepatnya 25 Km dari kota Mojokerto.
Para santri pun berinisiatif untuk membangun sarana ngaji yang nyaman untuk mereka tempati. Bermodal dari bambu yang tersedia di hutan, masyarakat sekitar gotong royong membangun tempat ngaji tersebut menggunakan bahan seadanya.
Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu, para santri menggunakan angkringan tersebut untuk tempat belajar membaca Al-Qur'an dimulai dari jilid, dan juga belajar sholat dan wirid.
Kemudian mulai ada juga bapak² dan ibu² yang ikut mengaji juga, (bahkan ada yang sudah lama vakum tidak sholat, Alhamdulillah mau sholat kembali, bahkan Istiqomah sampai sekarang)
Namun, karena pembangunannya yang bermodalkan seadanya, kini angkringan tersebut kondisinya sangat miris. Atap yang mulai bolong, tembok yang terbuat dari bambu mulai rapuh, hingga pondasi bambu yang terancam lapuk dimakan rayap. Belum lagi ketika hujan deras, tetesan air hujan menghantui para santri yang sedang belajar.
Tidak banyak yang bisa dilakukan warga sekitar untuk merenovasi bangunan tersebut mengingat rata-rata profesi warga sekitar hanya bertani dan berkebun.
Angkringan Hidayatul Mubtadi'in ini adalah salah satu dari banyaknya tempat belajar mengaji di pelosok yang bangunannya kurang layak dan butuh sekali renovasi.
Yuk, Bismillah niatkan bangun tempat layak untuk anak-anak di pelosok agar bisa belajar Al-Qur'an dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kamu juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu.